" "
Selamat datang di Webblog/Blog Resmi BPBD Kabupaten Cianjur, Jl. Raya Cibeber Km 02 Pasirsembung Cianjur - Telpn/Fax:(0263)282 400 - E-mail: sghmukti1127@gmail.com

26 Maret 2013

Keadaan Alam

Iklim 
Curah hujan rata – rata berkisar antara 1.000 – 1.500 mm/tahun, dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan jumlah harian hujan efektif selama 1 tahun adalah 100 – 150 hari, namun demikian cuaca di Kabupaten Cianjur khususnya dan di Indonesia pada umumnya sangat sulit diduga. Hal ini disebabkan oleh  pemanasan global (global warming) yang merupakan fenomena alam yang belakangan menjadi isu yang diisyaratkan dan dipertimbangkan dalam pengembangan dan pembangunan wilayah di seluruh dunia.  Dalam konteks Kabupaten Cianjur, dampak pemanasan global cenderung akan terasa di wilayah selatan yang berbatasan dengan Samudra Indonesia. Peningkatan muka air laut dan tidak menentunya cuaca, merupakan salah satu dampak pemanasan global, berpengaruh pula terhadap kehidupan para nelayan dan  petani dalam menentukan musim tanam.

Karakteristik Topografi 
Dataran : Merupakan daerah dengan kemiringan lereng yang berkisar antara 0 – 8 % yang menempati daerah pantai, daerah alluvial sungai dan dataran lahar. Daerah yang termasuk satuan morfologi ini mempunyai tingkat erosi yang rendah yang terdistribusi pada daerah Sukaresmi, Cikalongkulon, Cianjur, Ciranjang, Bojong Picung, sebelah Utara Cibeber, Pagelaran, Tanggeung, Kadupandak, dan sepanjang Pantai Selatan mulai dari Agrabinta sampai Cidaun. 
Perbukitan Berelief Halus :  Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang halus dengan kemiringan lereng 8 – 15% yang terdapat pada daerah Utara Pacet, Warungkondang, Takokak sebelah Barat, Cidaun, dan sebelah Timur Sindangbarang 
Perbukitan Berelief Sedang : Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang sedang dengan kemiringan lereng 15 – 25% yang tersebar pada daerah Utara Mande, sebelah Selatan Kadupandak, dan sebelah Selatan Cibeber 
Perbukitan Berelief Agak Kasar :  Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang agak kasar dengan kemiringan lereng 24 – 40% yang tersebar pada daerah Takokak, bagian Utara dan Selatan Kadupandak, bagian Utara Sukanagara, Agrabinta, sebelah Utara Cidaun, sebelah Selatan Pagelaran, dan sebelah Barat Tanggeung. 
Perbukitan Berelief Kasar : Bentuk permukaan pada bagian ini adalah bergelombang kasar – sangat kasar dengan kemiringan lereng > 40 % yang terdistribusi pada daerah Selatan Sukaresmi, sebelah Selatan Bojong Picung, Sukanagara, Gunung Buleud, sebelah Timur Takokak dan Gunung Sambul Timur Pagelaran, bagian Selatan dan Utara Kadupandak serta Karangtengah yang membentuk gawir gerakan tanah yang hampir tegak lurus. 
Daerah lain yang memiliki bentuk permukaan seperti ini adalah daerah Gunung Pangrango, Pasir Beser, Pasir Taman sampai Pasir Gambir, Pasir Negrog, Gunung Pondokcabang, Gunung Berenuk, dan Pasir Gook 

Hidrologi 
Resapan air di Kabupaten Cianjur terbagi menjadi 3 (tiga) jenis resapan yang tersebar di beberapa kecamatan, yaitu Resapan Air Rendah, Resapan Air Sedang, dan Resapan Air Tinggi. Sumberdaya air yang terdapat di Kabupaten Cianjur meliputi air permukaan (berupa sungai-sungai), mata air, dan air tanah. Sumber air tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri, dan lain-lain 
1. Air Permukaan 
Sungai Citarum merupakan sungai utama yang mengalir ke bagian utara dengan beberapa anak sungainya di Kabupaten Cianjur antara lain Sungai Cibeet, Sungai Cikundul, Sungai Cibalagung, dan Sungai Cisokan. Sungai-sungai tersebut membentuk sub-DAS yang merupakan bagian dari DAS Citarum yang bermuara di Laut Jawa. Di bagian selatan terdapat Sungai Cibuni, Sungai Cisokan, Sungai Cisadea, Sungai Ciujung, dan Sungai Cilaki yang merupakan sub – DAS Cibuni – Cilaki yang bermuara di Samudera Indonesia. 
Terdapat 3 (tiga) buah waduk yang memanfaatkan aliran Sungai Citarum yaitu Jatiluhur, Cirata, dan Saguling. Waduk Cirata mempunyai luas genangan 6.400 ha, dimana + 3.400 ha menggenangi wilayah Kabupaten Cianjur. Genangan tersebut merupakan sumber air permukaan / penampung air yang dapat dimanfaatkan sebagai pengairan persawahan, pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas sekitar 550 MW jam/tahun serta pengembangan budidaya perikanan darat dan pariwisata. 
Selain sungai, potensi air permukaan di Kabupaten Cianjur adalah adanya situ/rawa yang terdapat di Kecamatan Pagelaran, Tanggeung, Cibinong dan Kadupandak. Terdapat sekitar 16 situ/rawa mencakup luas + 33,50 Ha dengan perkiraan volume air 594.300 m3 dan mampu mengairi sawah + 1.431 Ha. 
2.  Mata Air Zona mata air yang sangat vital atau berpotensi di Kabupaten Cianjur terutama berada pada kawasan lereng bagian timur Gunung Gede. Air yang berasal dari mata air dalam zona ini terutama ditampung oleh sungai Cilaku, Cisarua, Cicaringin, dan Cikundul. Sumber air bersih ini terutama dimanfaatkan untuk kepentingan domestik (rumah tangga), pertanian, dan waduk Cirata. Zona mata air yang berada pada lereng bukit di dataran tinggi Sukanagara-Campaka bagian utara selain untuk kepentingan domestik dan pertanian juga dimanfaatkan untuk waduk Cirata yang disalurkan melalui Sungai Cikondang dan Cisokan 
3. Air Tanah Potensi air tanah di Kabupaten Cianjur meliputi air tanah bebas dangkal, air tanah bebas dalam, dan air tanah pantai. Air tanah bebas dangkal umumnya merupakan daerah pedataran lembah dan pantai serta daerah depresi (Depresi Cianjur, Depresi Pagelaran, Depresi Kadupandak, dan lain-lain). Air tanah bebas dangkal tersebut terdapat hampir di semua pedataran dan sudah banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik. Air tanah bebas dalam (TMA lebih dari 10 meter) terutama pada daerah perbukitan yang berada diantara wilayah mata air.  Air tanah dangkal pantai meliputi pedataran sekitar pantai laut Samudera Indonesia dan Waduk Cirata. Pada zona ini bermuara sejumlah sungai yang senantiasa mengendapkan partikel-partikel hasil erosi dalam berbagai ukuran dan mengandung air. Air dangkal pantai ini tersebar di sepanjang pantai selatan Cianjur 

Jenis Tanah 
Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Cianjur  menurut klasifikasi Dudal dan Soepraptohardjo (1957 – 1961), terdiri dan tanah Aluvial, Regosol, Andosol, Grumosol, Mediteran dan Podsolik. Karakteristik dan penyebaran jenis tanah tersebut adalah : 
Tanah Aluvial, tersebar di Kecamatan Cilaku, Cibeber, Warungkondang, Gekbrong, Ciranjang, Sukaluyu, Bojongpicung, Karangtengah, Mande dan Cikalongkulon. 
Tanah Regosol tersebar di Kecamatan Ciranjang, Pacet, Cipanas, Cugenang, Cikalongkulon, Sukanagara, Compaka, Campakamulya, Pagelaran, Kadupandak, Cijati, Cibinong, Cikadu, Takokak, Tanggeung dan Agrabinta. 
Tanah Andosol terdapat di Kecamatan Pacet, Cipanas, Cugenang, Pagelaran, Cibinong dan Naringgul. Tanah Grumusol terdapat di Kecamatan Ciranjang, Sukaluyu, Bojongpicung, Cikalongkulon, Sukanagara, Pagelaran, Kadupandak, Cijati dan Takokak. Tanah Mediteran terdapat Kecamatan Ciranjang, Cikalongkulon, Sukanagara, Kadupandak, Campaka, Campakamulya, Takokak dan Tanggeung. 
Tanah Latosol terdapat di Kecamatan Cianjur, Cilaku, Cibeber, Warungkondang, Gekbrong, Sukaluyu, Bojongpicung, Karangtengah, Mande, Pacet, Cipanas, Sukaresmi, Cugenang, Cikalongkulon, Sukanagara, Campaka, Campakamulya, Kadupandak, Cijati, Sindangbarang, Cibinong, Cikadu, Cidaun, Takokak, Tanggeung, Agrabinta dan Leles.  
Tanah Podsolik terdapat di Kecamatan Cibeber, Ciranjang, Sukaluyu, Bojongpicung, Sukanagara, Campaka, Campakamulya, Pagelaran, Kadupandak. Cijati, Sindangbarang, Cibinong, Cikadu, Cidaun, Tanggeung, Agrabinta, Leles dan Naringgul. 

Potensi Pertambangan 
Selain sumberdaya alam berupa keindahan alam Kabupaten Cianjur juga memiliki potensi kandungan bahan tambang yang terdiri dari : Golongan A dan B (Bahan Tambang Logam) yaitu : Bijih Emas, Pasir Besi, Timah Hitam dan Seng tersebar di Kecamatan Campaka, Tanggeung, Naringgul, Kadupandak, Sindangbarang, Cidaun, Agrabinta dan Campaka. Golongan C (Bahan Tambang Non Logam) yang terdiri dari Diatomea, Galena, Lempung, Pasir, Trass, Pasir dan Batu, Andesit, Batu gamping, Bentonit, Oker, Granit, Felsfar, Kaolin, Batu setengah Permata, Batu Templek, Marmer dan Batu Terkersikan yang tersebar di kecamatan Bojongpicung, Mande, Cibeber, Campaka, Karang Tengah, Cibinong, Tanggeung, Pagelaran, Cidaun, Cugenang, Cianjur, Warungkondang, Cilaku, Pacet, Sukanagara, Tanggeung, Cikalongkulon, Agrabinta.(Sumber : Dinas PSDAP Kabupaten Cianjur Tahun 2010 

Pembagian Wilayah Pembangunan 
Berkaitan dengan konsep pembangunan wilayah,  Kabupaten Cianjur terbagi dalam 3 Wilayah Pembangunan (WP) yaitu WP Cianjur Utara, WP Cianjur Tengah, dan WP Cianjur Selatan.

WP Cianjur Utara 
WP Cianjur Utara secara geografis terletak di kaki Gunung Gede yang sebagian  besar merupakan daerah dataran tinggi pegunungan dan sebagian lagi merupakan areal perkebunan dan persawahan, dengan ketinggian sekitar 2.962 m di atas permukaan laut. 
Wilayah Cianjur utara ini terbagi kedalam 3 wilayah yaitu meliputi Kawasan Puncak dengan ketinggian sekitar 1.450 meter, wilayah perkotaan  Cipanas (Kecamatan Pacet dan Sukaresmi) dengan ketinggian sekitar 1.110 m serta Kota Cianjur dengan ketinggian sekitar 450 m di atas permukaan laut. Kecamatan yang termasuk wilayah pembangunan Cianjur Utara meliputi Kecamatan Cibeber, Bojongpicung, Ciranjang, Karangtengah, Cianjur, Warungkondang, Cugenang, Pacet, Mande, Cikalongkulon, Sukaluyu, Cilaku, Sukaresmi, Gekbrong, Cipanas, dan Haurwangi. 

WP Cianjur Tengah 
WP Cianjur Tengah secara geografis terlihat bahwa sebagian wilayahnya merupakan perbukitan dan sebagian lagi merupakan dataran rendah persawahan dan perkebunan yang dikelilingi oleh bukit – bukit kecil yang tersebar dengan keadaan struktur tanahnya yang labil, sehingga sering terjadi tanah longsor. Kecamatan yang termasuk ke dalam WP Cianjur Tengah terdiri dari Kecamatan  Tanggeung,  Pagelaran, Kadupandak, Takokak, Sukanagara,  Campaka  dan Campakamulya dan Pasir kuda. 

WP Cianjur Selatan 
WP Cianjur Selatan secara geografis merupakan dataran rendah yang terdiri dari bukit bukit kecil   diselingi oleh pegunungan  yang melebar ke Samudra Indonesia, di antara bukit-bukit dan pegunungan tersebut terdapat pula persawahan dan ladang huma. Dataran terendah di selatan Cianjur mempunyai ketinggian  sekitar 7 m di atas permukaan laut.  Seperti halnya daerah wilayah Cianjur Tengah, di wilayah  Selatanpun tanahnya labil dan sering terjadi longsor, disini terdapat juga areal perkebunan dan pesawahan tetapi tidak begitu luas. Kecamatan yang termasuk wilayah ini adalah Kecamatan Agrabinta, Leles, Sindangbarang, Cidaun, Naringgul, Cibinong, Cikadu dan Cijati.

1 komentar :